Saturday, May 1, 2010

Bulan Rosario... Bulan bagi orang berdosa...

Salam ya Ratu Rosario Suci...
Salam ya Bunda Perawan Maria...
Salam ya Ibu Yesus Kristus Ibu kami...

Di awal bulan Rosario ini, saya mendapat pelajaran yang sangat berarti berkat doa-doa Bunda Maria. Ini adalah tentang "orang berdosa".

Judul artikel ini adalah Bulan Rosario... Bulan bagi orang berdosa... Bukan berarti bahwa bulan-bulan lainnya tidak menjadi milik orang berdosa. Namun di bulan Rosario ajakan bagi para pendosa sangat berarti sekali, karena ada begitu banyak orang Katolik sedunia yang bersama-sama bersatu hati berdoa kepada TUHAN melalui perantaraan doa Bunda Santa Perawan Suci. Bersama-sama merenungkan misteri kehidupan Yesus dalam Peristiwa-Peristiwa Rosario; Peristiwa Gembira, Peristiwa Terang, Peristiwa Sedih, Peristiwa Mulia.

Di bulan Rosario ini semua orang diajak untuk bersatu hati memanjatkan doa-doa kepada ALLAH di Surga dan berdoa memohon bantuan Bunda Maria untuk meminta Yesus menganugerahkan rahmat pertobatan. Satu orang berdosa berdoa mohon rahmat dan pengampunan sudah sangat baik... Namun alangkah lebih baiknya lagi bila para pendosa beramai-ramai berdoa bersama dan saling menguatkan satu sama lain untuk mengambil kesempatan tanpa takut mendekati ALLAH Yang Maharahim.

Ada banyak alasan bagi orang untuk merasa bahwa dosa menghalanginya datang lebih khusuk mencari TUHAN dalam ibadah-ibadah bersama. Namun jika kita tidak membuka hati untuk TUHAN dan membiarkan diri kita terikat oleh dosa--dengan menjadikan dosa sebagai tempat perlindungan untuk tidak mendekati ALLAH--maka dengan cara apakah kita dapat mengalami bahwa ALLAH murah hati dan dapat mendamaikan siapa saja di dunia ini? Hati yang terbuka--tanpa memperhitungkan berapa banyak dosa yang ia punya--adalah jawaban untuk menerima kelimpahan rahmat dari ALLAH.

Namun, suatu kepedihan jika melihat bahwa orang-orang yang kita cintai, hidupnya dibebani dendam dan amarah. Sedangkan di satu sisi kita tidak mampu mengubahkan mereka. Memang dapat menjadi suatu beban yang mendatangkan frustasi bila kita memaksakan orang lain untuk berubah, padahal di satu sisi kita sendiri menyadari bahwa kita semua sama-sama berdosa. Kekurangan orang itu ada di di sisi kiri... kekurangan saya ada di sisi kanan... kekurangan si ini ada di bagian depan... kekurangan si itu ada di bagian belakang...

Namun, di bulan Rosario ini... atas berkat yang diperolehkan dari Bunda Maria Ratu Rosario Suci... saya beroleh hikmat ALLAH bahwa jangan terpaku oleh dosa! Jangan terpaku oleh dosa diri sendiri, juga dosa orang lain! Karena bila kita terpaku oleh dosa, mata hati kita akan tertutup untuk melihat bahwa ALLAH sudah mengampuni kita di saat kita menyerahkan diri kepada-Nya. Bila kita terpaku oleh dosa... kita akan takut untuk melangkah maju dalam kehidupan rohani untuk mencapai kesucian diri.

Bila seseorang tidak mengusahakan hidup yang kudus, maka untuk apa mengharapkan Surga? Bukankah Surga hanya menjadi milik orang suci? Apakah orang suci di Surga tidak pernah berdosa di dunia? Nah... inilah yang seharusnya kita renungkan... Bukan terpaku pada betapa dosa menghalangi kita menuju ALLAH... Melainkan bahwa kemurahan Hati ALLAH yang telah mengampuni dosa kita merupakan jalan menuju ke Surga.

Maka... mari kita bersama-sama... ya, kita semua yang masih sering jatuh dalam dosa... mari kita dengan penuh kepercayaan pada kebaikan Bapa di Surga, kita membuka hati untuk Yesus masuk dalam kehidupan kita dan mengubahkan kita semua oleh Roh Kudus--untuk menjadi serupa dengan Dia dan Para Kudus-Nya, terutama Santa Perawan Maria.

Semoga Bunda Maria... Ibu kita... yang dengan tetesan air mata terus menanti kita membuka hati terhadap Putera-Nya, mendoakan kita setiap hari... setiap saat... untuk selalu ingat akan kebaikan Yesus, Sang Anak ALLAH dan percaya pada kebaikan Putera-Nya itu, Sang Juru Selamat Dunia.

Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertamu.
Terpujilah engkau di antara wanita
dan terpujilah Buah Tubuhmu Yesus.

Santa Maria Bunda ALLAH
doakanlah kami yang berdosa ini
sekarang dan waktu kami mati. Amin

Semoga bulan Rosario ini membawa kita, para pendosa malang, menemukan JALAN untuk berdamai dengan diri sendiri dan berdamai dengan sesama.... Berdamai dengan ALLAH. Semoga.

Read more...

Sunday, November 22, 2009

Yesus aku; aku Yesus... Satu

(Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam)

Yesus mencintai aku yang baik dan aku yang buruk
Aku mencintai Yesus yang dimuliakan dan Yesus yang dihina
Yesus aku; aku Yesus; cinta yang timbal balik
Mencintai apa adanya dan menerima segalanya

Yesus aku; aku Yesus... Satu

Glory be to Thy Holy Name: Jesus my dear Lord
King of Kingdom of Faith, Hope, Love, and Mercy
I love You dear Lord; I love You for the whole YOU.
Not only half... but YOU as YOU are...

In Your suffering
I am offering mine,
so we could be One Heart
Amen.

Blessed Mother...
May your heart be consoled
by the glory of thy beloved Son; Jesus Christ.
Amen.

Read more...

Friday, November 20, 2009

Perihal Kepercayaan Pada Cinta ALLAH dan Pengampunan-Nya



PERCAYA PADA CINTA ALLAH DAN PENGAMPUNAN-NYA


Ini adalah suatu pengalaman bersama TUHAN, dimana DIA menarik saya untuk semakin memercayai-Nya. Yesus yang sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus meyakinkan saya bahwa Ia murah hati dalam CINTA dan PENGAMPUNAN; bukan hanya di saat saya merasa menjadi seorang yang baik, tetapi terlebih lagi saat saya merasa sangat buruk di hadapan-Nya. Yang diminta-Nya adalah KEPERCAYAAN. Pengalaman ini semakin meneguhkan kebenaran Injil Kerajaan ALLAH, sebab ada tertulis dalam Lukas 5:20,


Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: "
Hai saudara, dosamu sudah diampuni."



Siang tadi saya dan seorang saudara seiman berniat pergi ke pengakuan dosa. Saat sore menjelang, kepala terasa sakit… Rasanya tidak sanggup berdiri dan berjalan. Namun, cukuplah ternyata jika kita punya kehendak baik untuk pergi menerima Sakramen Tobat, dan ALLAH akan menolong kita mengatasi segala penghalang.

Akhirnya sampailah kami di depan ruang pengakuan. Pastor Pengakuan sudah berada di dalam ruangan. Sambil menunggu giliran untuk menerima Sakramen Tobat, kami mendaraskan doa-doa dan menyanyikan litani. Suasana menjadi sangat menentramkan, sampai tiba saatnya saya dicobai dengan “kesabaran”. Ketika ketidaksabaran mencobai saya, maka jatuhlah saya dalam dosa.

Singkat kata, dalam waktu yang sangat cepat dosa saya bertambah hanya beberapa menit sebelum masuk ke ruang pengakuan dosa.

Segera saya menyadarinya dan sangat menyesal. Perasaan saya tak karuan. Semua doa dan nyanyian yang indah-indah yang baru saja saya persembahkan kepada TUHAN rasanya jadi “hangus”… tak berguna… Penyesalan saya sangat mendalam, dan rasanya usaha baik untuk menyenangkan hati TUHAN menjadi sia-sia. Betapa mudahnya manusia jatuh dalam dosa…

Jiwa saya berseru… “Aku ingin merobek-robek tubuhku… Bahkan ingin membakar diriku…” Penyesalan yang sangat dalam mendera jiwa saya.

Sesudah seruan itu, saya mendapat kesan… beginilah yang dialami jiwa-jiwa di Api Penyucian… Mereka menyadari dosa dan kesalahan mereka… Menyesalinya… Namun selama dosa mereka tidak mendapat pengampunan, jiwa mereka akan tersiksa (“Aku ingin merobek-robek tubuhku”) dan mereka terbakar oleh api (“Bahkan ingin membakar diriku”).

Sekejap saya merasa dosa saya tak terampuni lagi, mengingat bahwa saya sedang siap-siap menerima Sakramen Tobat tapi toh beberapa menit sebelum menerima Absolusi eh sudah jatuh lagi dalam dosa.

Dengan penuh penyesalan saya memandangi Yesus yang hadir di Tabernakel. Lalu, Yesus meyakinkan saya bahwa DIA mencintai saya, dan mau menerima serta mengampuni dosa-dosa saya, serta tidak lagi memperhitungkannya. Namun, saya harus mempercayai cinta dan pengampunan-Nya itu.

Yesus menyadarkan saya bahwa sekalipun manusia mengakui dosa, menyesalinya dengan sungguh, serta mau bertobat, TETAPI jika manusia tidak percaya bahwa ALLAH mengasihinya dan mau mengampuninya, maka dosa-dosa itu tetap akan membayang di jiwanya dan dia tetap berada di bawah hukuman dosa. Baginya tidak ada damai!

Maka, TUHAN pun menyadarkan saya bahwa semua manusia mudah jatuh dalam dosa. Namun DIA murah hati dan mau mengampuni. Yesus meminta saya untuk percaya pada cinta dan pengampunan-Nya; pergi menerima Sakramen Tobat: serta tidak lagi mengingat-ingat dosa yang telah diakui dan telah menerima pengampunan dari-Nya. Dan saya pun mau menerima perkataan Yesus; percaya pada cinta dan pengampunan-Nya; serta mau menaati kehendak-Nya.

Dengan kepercayaan penuh pada belas kasihan dan pengampunan-Nya, maka dengan berani saya masuk ke dalam ruang pengakuan dosa. Sekali lagi mengakui kelemahan saya dan MEMOHON pengampunan-Nya, serta percaya bahwa karena besar belas kasihan-Nya maka TUHAN akan mengampuni saya. Dan, percaya bahwa karena besar kasih setia-Nya maka TUHAN akan memberi saya rahmat untuk sekali lagi bangkit dan berdiri tegak untuk menjalani hidup dengan lebih baik lagi.

Sesudah menerima Sakramen Tobat maka menjadi nyatalah bahwa kepercayaan penuh pada pengampunan, belas kasihan, dan kasih setia ALLAH memulihkan saya dari semua perasaan bersalah dan tidak karuan yang sempat mendera. TUHAN ALLAH menganugerahkan damai dan sukacita yang luar biasa, yang tidak ditawarkan dunia ini kepada seorang manusia manapun juga. Namun dianugerahkan dengan luar biasa bagi seluruh umat manusia yang mau menerimanya.

Semoga damai dan sukacita yang TUHAN anugerahkan dengan murah hati dan yang saya terima dengan penuh rasa syukur ini, juga dapat dialami oleh Saudara sekalian. Semoga demikian. Amin.

“Bagaimana mungkin seorang menyadari ia dikasihi ALLAH
jika ia tidak percaya
bahwa ALLAH mengasihinya?
Bagaimana mungkin seorang mengetahui dosanya diampuni
jika ia tidak percaya
pada pengampunan?
Bagaimana mungkin seorang terbebas dari hukuman
jika ia tidak percaya
bahwa ia tidak dihukum?”

Read more...

Thursday, January 1, 2009

Jam Kehidupan Bergerak Menuju Kesudahan

Suara Jiwa Berseru-Seru…


Sudah dekat namun masih jauh

Sudah nampak namun masih kabur

Sudah kubilang tenanglah hai jiwaku

Namun resah… masih resah kunanti Kekasih Jiwa


Aah rohku tahu begitu banyak dan jauh ke depan

Namun bukan mauku… sungguh bukan mauku…

Kamu yang kumau, itulah mauku… itulah mauku…

Namun tak terelakkan… Kekasih Jiwaku memanggilku


Jam berdetak 11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11

Jam di tanganku berdetak semakin cepat

Masihkah ada waktu untuk sungguh-sungguh mencintaimu

Masihkah ada waktu sebelum kesudahan memanggilku


Satu per satu masa depan bergulir jadi masa lalu

Kebenaran membuktikan bahwa Dialah Kebenaran

Dan aku termangu menatap semuanya berjalan melaju

Menuju kesudahan tak peduli masih banyak yang tertidur


Dalam diam kupanggil namamu

Jam kehidupanku menjadi saksiku

Malam terlalu gelap hingga kutak mampu melihat

Siang terlalu terang hingga kutak mampu menatap


Hanya dalam percaya, kutahu aku menyayangimu

Hanya dalam percaya, kutahu aku mengasihimu

Hanya dalam percaya, kutahu aku telah memilihmu

Dan kuharap Kekasih Jiwaku tersenyum hingga Dia memanggilku


(A poem by Tinny.M.Awuy, presented to LOVE)

Read more...

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP